Prestasi akademik
terdiri dari dua kata yang mempunyai arti tersendiri, yakni prestasi dan
akademik, kedua kata tersebut saling berhubungan. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia prestasi adalah hasil yang telah dicapai, dilakukan atau dikerjakan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia akademik berasal dari kata akademi yang
artinya lembaga pendidikan tinggi kurang lebih tiga tahun lamanya yang mendidik
tenaga profesi.
Jadi prestasi
akademik adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan
dengan jalan kerja keras di lingkungan lembaga pendidikan tinggi. Akan tetapi
pengertian akademik itu sendiri adalah lebih mengarah ke sifatnya.
Faktor
yang mempentgaruhi prestasi akademik yang paling utama adalah belajar, tetapi
masih ada yang mempengaruhi selainnya belajar. Belajar adalah merupakan suatu
proses yang menimbulkan terjadinya perubahan atau pembaharuan dalam
tingkah laku atau kecakapan. Sampai dimanakah perubahan itu dapat dicapai,
tergantung pada bermacam-macam faktor. Faktor yang mempengaruhi prestasi
akademik juga berupa hambatan atau pendorong kegiatan belajar. Hambatan ini
berada diluar kekuasaan manusia, besar kecil tergantung pada individu yang
mengalaminya.
Kegiatan
belajar merupakan suatu aktivitas yang berlangsung melalui proses. Sudah tentu
tidak terlepas dari pegaruh, baik pengaruh dari luar maupun dari dalam. Faktor
yang datang dari dalam mahasiswa besar pengaruhnyaterhadap hasil belajar yang
dicapai. Bahwa hasil belajar di sekolah 70% mempengaruhi mahasiswa dan 30% dipengeruhi oleh lingkungan.
Menurut Purwanto, faktor-faktor yang
mempengaruhi tersebut yakni :
1)
Faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri
yang kita sebut individual.
2)
Faktor yang ada pada individu yang kita sebut
faktor sosial. Yang termasuk kedalam faktor individual antara lain, faktor
kematangan atau pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi dan faktor pribadi.
Sedangkan yang termasuk faktor sosial antara lain faktor keluarga, keadaan
rumah tangga, Dosen dan cara mengajar dalam belajar mengajar, lingkuangan dan
kesempatan yang tersedia dan motivasi sosial.
Mengamati pendapat diatas, bahwa prestasi akademik
sangat tergantung kepada beberapa hal atau faktor. Dengan demikian dapat
diambilkesimpulan bahwa pada hakekatnya prestasi akademik tersebut tergantung
pada sejauh mana faktor-faktor penunjang itu mempengaruhi mahasiswa/siswa.
Makin baik atau meningkat faktor penunjang tersebut makin baik pula
prestasi akademik yang diperoleh.
Sedangkan
menurut Syah mengklasifikasikan faktor-faktor tersebut dibedakan menjadi faktor
internal, faktor eksternal, dan faktor
pendekatan belajar mahasiswa/siswa :
a.
Faktor internal
Faktor internal
adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa/mahasiswa yang ikut menunjang
peningkatan prestasi belajar siswa/mahasiswa, antara lain sebagai berikut :
1) Aspek fisiologis
2) Aspek psikologis
ü Tingkat
kecerdasan/intelegensi siswa/mahasiswa
ü Sikap
siswa/mahasiswa
ü Bakat
siswa/mahasiswa
ü Minat
siswa/mahasiswa
ü Motivasi
siswa/mahasiswa
b.
Faktor eksternal
Faktor eksternal
adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa/mahasiswa yang juga dapat mempengaruhi
prestasi belajar, dan ini terdiri dari dua hal yaitu :
1) Lingkungan sosial
ü Lingkungan sosial
sekolah
ü Lingkungan
keluarga
ü Lingkungan
masyarakat
2) Lingkungan non
sosial
ü Gedung sekolah
dan letaknya
ü Rumah tempat
tinggal keluarga
ü Alat-alat belajar
ü Keadaan cuaca
ü Waktu belajar
c.
Faktor pendekatan belajar
Pendekatan
belajar dapat diartikan sebagai cara atau strategi yang digunakan
siswa/mahasiswa untuk menunjang keefektifan dan efisiensi dalam proses
pembelajaran materi tertentu. Disamping faktor internal daneksternal tersebut, faktor
pendekatan belajar juga berpengaruh terhadap taraf keberhasilan proses
pembelajaran siswa/mahasiswa tersebut.
Dampak
negatif dari teknologi informasi seperti internet bagi siswa atau mahasiswa
yaitu membuat siswa malas, dengan adanya internet ini
cenderung karena merasa mudah untuk mencari apapun di internet, hal ini
mengakibatkan timbulnya rasa malas dikalangan siswa untuk membaca buku. Yang
pada akhirnya timbulah perasaan menganggap mudah terhadap suatu masalah
terutama masalah sekolah. Hal ini juga mengakibatkan kurang diminatinya membaca
buku baik itu di perpustakaan, maupun di tempat-tempat lainnya.
Dan juga kesepian membuat siswa/mahasiswa
lebih asik dengan dunianya di dunia maya/online.
Kesepian adalah kondisi yang tidak menyenangkan dan berdasarkan pengalaman yang
berhubungan dengan ketidak mampuan dalam mencukupi kebutuhan akan bentuk
hubungan yang akrab atau intimasi. Seseorang akan merasa kesepian bila
intensitas hubungan sosial yang diharapkan tidak sesuai atau kurang dari apa
yang merupakan kenyataannya.
Menurut Fromm-Reichman, Lopata, dan Young ada
beberapa karakteristik kesepian, yaitu tidak terpenuhinya kebutuhan akan
keakrabanm hasil persepsi dan evaluasi hubungan sosial yang kurang memuaskan, kurang
adanya reinforcement sosial.
Sumber :
Spurlin, Joni. Technology and learning : definitinh what you want to assess. Educause learnin
initiative (ELI) paper 1. July 2006.
Carrillo, Paul. (2010). Information technology and student
achievement : evidence from a ramdomized experiment in Ecuador. American development
bank.