Sabtu, 21 Desember 2013

#PTI Menkaji 3 Jurnal Psikologi Tentang Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Akademik yang Berhubungan dengan Teknologi Informasi



Prestasi akademik terdiri dari dua kata yang mempunyai arti tersendiri, yakni prestasi dan akademik, kedua kata tersebut saling berhubungan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia prestasi adalah hasil yang telah dicapai, dilakukan atau dikerjakan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia akademik berasal dari kata akademi yang artinya lembaga pendidikan tinggi kurang lebih tiga tahun lamanya yang mendidik tenaga profesi.
Jadi prestasi akademik adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan dengan jalan kerja keras di lingkungan lembaga pendidikan tinggi. Akan tetapi pengertian akademik itu sendiri adalah lebih mengarah ke sifatnya.

Faktor yang mempentgaruhi prestasi akademik yang paling utama adalah belajar, tetapi masih ada yang mempengaruhi selainnya belajar. Belajar adalah merupakan suatu proses yang menimbulkan terjadinya perubahan atau pembaharuan dalam tingkah laku atau kecakapan. Sampai dimanakah perubahan itu dapat dicapai, tergantung pada bermacam-macam faktor. Faktor yang mempengaruhi prestasi akademik juga berupa hambatan atau pendorong kegiatan belajar. Hambatan ini berada diluar kekuasaan manusia, besar kecil tergantung pada individu yang mengalaminya.

Kegiatan belajar merupakan suatu aktivitas yang berlangsung melalui proses. Sudah tentu tidak terlepas dari pegaruh, baik pengaruh dari luar maupun dari dalam. Faktor yang datang dari dalam mahasiswa besar pengaruhnyaterhadap hasil belajar yang dicapai. Bahwa hasil belajar di sekolah 70% mempengaruhi mahasiswa dan 30% dipengeruhi oleh lingkungan.

Menurut Purwanto, faktor-faktor yang mempengaruhi tersebut yakni :  
1)      Faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri yang kita sebut individual.  
2)      Faktor yang ada pada individu yang kita sebut faktor sosial. Yang termasuk kedalam faktor individual antara lain, faktor kematangan atau pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi dan faktor pribadi. Sedangkan yang termasuk faktor sosial antara lain faktor keluarga, keadaan rumah tangga, Dosen dan cara mengajar dalam belajar mengajar, lingkuangan dan kesempatan yang tersedia dan motivasi sosial.

Mengamati pendapat diatas, bahwa prestasi akademik sangat tergantung kepada beberapa hal atau faktor. Dengan demikian dapat diambilkesimpulan bahwa pada hakekatnya prestasi akademik tersebut tergantung pada sejauh mana faktor-faktor penunjang itu mempengaruhi mahasiswa/siswa. Makin baik atau meningkat faktor penunjang tersebut makin baik pula prestasi akademik yang diperoleh.

Sedangkan menurut Syah mengklasifikasikan faktor-faktor tersebut dibedakan menjadi faktor internal,  faktor eksternal, dan faktor pendekatan belajar  mahasiswa/siswa :
a.      Faktor internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa/mahasiswa yang ikut menunjang peningkatan prestasi belajar siswa/mahasiswa, antara lain sebagai berikut :
1)      Aspek fisiologis
2)      Aspek psikologis
ü  Tingkat kecerdasan/intelegensi siswa/mahasiswa
ü  Sikap siswa/mahasiswa
ü  Bakat siswa/mahasiswa
ü  Minat siswa/mahasiswa
ü  Motivasi siswa/mahasiswa

b.      Faktor eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa/mahasiswa yang juga dapat mempengaruhi prestasi belajar, dan ini terdiri dari dua hal yaitu :
1)      Lingkungan sosial
ü  Lingkungan sosial sekolah
ü  Lingkungan keluarga
ü  Lingkungan masyarakat

2)      Lingkungan non sosial
ü  Gedung sekolah dan letaknya
ü  Rumah tempat tinggal keluarga
ü  Alat-alat belajar
ü  Keadaan cuaca
ü  Waktu belajar  

c.       Faktor pendekatan belajar  
Pendekatan belajar dapat diartikan sebagai cara atau strategi yang digunakan siswa/mahasiswa untuk menunjang keefektifan dan efisiensi dalam proses pembelajaran materi tertentu. Disamping faktor internal daneksternal tersebut, faktor pendekatan belajar juga berpengaruh terhadap taraf keberhasilan proses pembelajaran siswa/mahasiswa tersebut.

Dampak negatif dari teknologi informasi seperti internet bagi siswa atau mahasiswa yaitu membuat siswa malas, dengan adanya internet ini cenderung karena merasa mudah untuk mencari apapun di internet, hal ini mengakibatkan timbulnya rasa malas dikalangan siswa untuk membaca buku. Yang pada akhirnya timbulah perasaan menganggap mudah terhadap suatu masalah terutama masalah sekolah. Hal ini juga mengakibatkan kurang diminatinya membaca buku baik itu di perpustakaan, maupun di tempat-tempat lainnya.
Dan juga kesepian membuat siswa/mahasiswa lebih asik dengan dunianya di dunia maya/online. Kesepian adalah kondisi yang tidak menyenangkan dan berdasarkan pengalaman yang berhubungan dengan ketidak mampuan dalam mencukupi kebutuhan akan bentuk hubungan yang akrab atau intimasi. Seseorang akan merasa kesepian bila intensitas hubungan sosial yang diharapkan tidak sesuai atau kurang dari apa yang merupakan kenyataannya.
Menurut Fromm-Reichman, Lopata, dan Young ada beberapa karakteristik kesepian, yaitu tidak terpenuhinya kebutuhan akan keakrabanm hasil persepsi dan evaluasi hubungan sosial yang kurang memuaskan, kurang adanya reinforcement sosial.
Sumber :
Spurlin, Joni. Technology and learning : definitinh what you want to assess. Educause learnin initiative (ELI) paper 1. July 2006.
Carrillo, Paul. (2010). Information technology and student achievement : evidence from a ramdomized experiment in Ecuador. American development bank.