A. Definisi CBIS (Computer Based Information System
Sistem
Informasi merupakan sistem pembangkit informasi. Dengan integrasi yang dimiliki
antar subsistemnya, sistem informasi akan mampu menyediakan informasi yang
berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan manajemen yang
membutuhkannya. Sistem Informasi berbasis komputer mengandung arti bahwa
komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi. Secara teori,
penerapan sebuah sistem informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam
kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak mungkin sistem informasi yang sangat
kompleks itu dapat berjalan dengan baik jika tanpa adanya komputer. Sistem Informasi
yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah “computer-based” atau pengolahan
informasi yang berbasis pada komputer.
B. Komponen CBIS (Computer Based Information System)
1.
Database
Data yang
diperoleh dan kemudian diproses untuk menjadi sebuah informasi.
2.
Prosedure
Langkah-langkah
dijalankan melalui serangkaian aksi yang menghasilkan informasi yang
diinginkan.
3.
Hardware
Perangkat
yang biasanya berupa komputer yang di gunakan untuk memproses data.
4.
Software
Komponen
penunjang hardware.
5.
Telecomunication
Teknik
pengiriman atau penyampaian infomasi, dari suatu tempat ke tempat lain.
6. Human
Pelaku atau
penggerak dari komponen-komponen CBIS yang lainya sehingga di hasilkan
informasi yang di lakukan. Selain itu Human juga gunakan sebagai pengambilan
keputusan yang di jadikan sebagai perencanaan,
pemecahan masalah, kebijakan.
C.
Manfaat CBIS (Computer Based Information
System)
1. Mendapatkan, mengumpulkan, mengolah, mendistribusikan dan menyimpan
informasi.
2.
Memanage dan menggunakan
informasi sebagai pengambilan keputusan.
3.
Memecahkan masalah
terstruktur/program bagi kalangan manager.
4.
Pembuatan dan pengolahan
laporan, pembedayaan komunikasi aktivitas organisasi.
5. Kecanggihan sistem, sehingga meniru kecedasan manusia.
6. Meningkatkan
aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para
pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi.
7. Menjamin
tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi
secara kritis.
8. Mengembangkan
proses perencanaan yang efektif.
9. Mengidentifikasi
kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi.
10. Menetapkan investasi
yang akan diarahkan pada sistem informasi.
11. Mengantisipasi
dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan
teknologi baru.
12. Memperbaiki
produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.
13. Organisasi
menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi
biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan
mereka.
14. Bank
menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-cek nasabah dan membuat
berbagai laporan rekening koran dan transaksi yang terjadi.
D.
Tugas Utama CBIS (Computer Based
Information System)
1. Pengumpul
data
2. Manipulasi
data
3. Penyimpanan
data
4. Menyediakan
dokumen
#SIP Evaluasi CBIS (Computer Based Information System)
A. Berfokus pada Data EDP (Electronic Data Processing)
Selama
paruh pertama abad 20, perusahaan pada umumnya mengabaikan kebutuhan informasi
para manajer. Pada fase ini penggunaan komputer hanya terbatas pada aplikasi
akuntansi. Nama aplikasi akuntasnsi berbasis komputer pada awalnya adalah
pengolahan data elektronik kemudian berubah menjadi data prosesing dan sistem
informasi akuntansi.
Pemrosesan
data elektronik (electronic data
processing) adalah metode dalam suatu pemrosesan data komersial. Sebagai
bagian dari teknologi informasi, EDP melakukan pemrosesan data secara berulang
kali terhadap data yang sejenis dengan bentuk pemrosesan yang relatif
sederhana. Sebagai contoh, pemrosesan data elektronis dipakai untuk
pemutakhiran (update) stock dalam
suatu daftar barang (inventory),
pemrosesan transaksi nasabah bank, pemrosesan booking untuk tiket pesawat terbang, reservasi kamar hotel,
pembuatan tagihan untuk suatu jenis layanan, dll. Selain itu, Pengertian Electronic Data Processing (EDP) secara
umum adalah penggunaan metode automatis dalam pengolahan data komersil.
Biasanya penggunaan edp ini relatif simpel, aktivitas yangberulang untuk
memproses informasi dalam jumlah yangbesar.
B. Berfokus pada SIM (System Information Management)
Tahun
1964 diperkenalkan satu generasi baru alat penghitung yang mempengaruhi cara
penggunaan komputer. Konsep penggunaan komputer sebagai SIM dipromosikan oleh
pembuat komputer untuk mendukung peralatan baru tersebut. Konsep SIM menyadari
bahwa aplikasi komputer harus diterapkan untuk tujuan utama menghasilkan
informasi manajemen. Konsep ini segera diterima oleh perusahaan besar.
Informasi
dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, seperti
halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk mendukung
kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat
dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi,
dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber
daya, sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu,
yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan
pesaingnya. Disamping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat
bekerja dengan baik.
Masalah
utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak informasi yang
tidak bermanfaat. Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting dalam
mendesain sebuah sistem informasi yang efektif (effective business system). Menyiapkan langkah atau metode dalam
menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam mendesain sistem
baru.
Sebuah
perusahaan mengadakan transaksi-transaksi yang harus diolah agar bisa
menjalankan kegiatannya sehari-hari. Daftar gaji harus disiapkan, penjualan dan
pembayaran atas perkiraan harus dibutuhkan: semua ini dan hal-hal lainnya
adalah kegiatan pengolahan data dan harus dianggap bersifat pekerjaan juru
tulis yang mengikuti suatu prosedur standar tertentu.
Komputer
bermanfaat utnuk tugas-tugas pengolahan data semacam ini, tetapi sebuah sistem
informasi menajemen melkasanakan pula tugas-tugas lain dan lebih dari sekedar
sistem pengolahan data. Adalah sistem pengolahan informasi yang menerapkan
kemampuan komputer untuk menyajikan informasi bagi manajemen dan bagi
pengambilan keputusan.
SIM akan
terbentuk secara utuh jika semua sistem informasi organisasi telah terbentuk
dan terkoneksi satu sama lain. Data dan informasi disimpan dalam satu database
yang sama dan dapat dipergunakan pada area fungsional yang lain. SIM merupakan
dasar terbentuknya sistem informasi yang lebih canggih dan kompleks yang baru
berkembang dalam beberapa tahun terakhir, yaitu Sistem Informasi Perusahaan
dikenal juga dengan nama Enterprise
Information System.
C. Berfokus pada Komunikasi (Otomatisasi
Kantor)
Asal mula
Otomatisasi perkantoran di awal tahun 1960-an. Ketika IBM menciptakan istilah word-processing untuk kegiatan devisi
mesin TIK listriknya. Dengan bukti tahun 1964 IBM memasarkan mesin magnetic tape/ selectric typewriter
atau mesin TIK yang dapat mengetik dari hasil kata-kata yang sudah direkam. Automasi
kantor kini disebut dengan istilah kantor virtual, mencakup semua sistem
elektronik formal dan informal terutama berkaitan dengan komunikasi informasi
ke dan dari orang –orang didalam maupun diluar perusahaan.
1.
Kategori Pengguna
Otomatisasi yaitu:
a. Manajer,
yang bertanggung jawab dalam mengelola sumber daya perusahaan.
b. Profesional,
tidak mengelola tetapi menyumbangkan keahlian khusus yang membedakan mereka
dengan sekretaris dan pegawai administrasi.
c. Sekretaris,
ditugaskan untuk membantu pekerja terdidik (Manajer & Profesional) untuk
melaksanakan berbagai tugas korespondensi, menjawab telepon, dan mengatur
jadwal pertemuan.
d. Pegawai
Administrasi, melaksanakan tugas-tugas untuk sekretaris, seperti mengoperasikan
mesin fotocopy, menyususn dokumen,
menyimpan dokumen, dan mengirim surat.
2.
Tujuan
Otomatisati Kantor
a. Menghindari
Biaya
Komputer
tidak dapat menggantikan pegawai saat ini, tetapi setidaknya menunda penambahan
pegawai yang diperlukan untuk menangani penambahan beban kerja.
b. Pemecahan
Masalah Kelompok
Memberikan
kontribusi untuk komunikasi antar manajer.
c. Pelengkap
Otomatisasi
kantor tidak dapat menggantikan komunikasi interpersonal tradisional seperti
tatap muka, percakapan telepon, tulisan memo, dan sejenisnya, tetapi otomatisasi
kantor bersifat melengkapi sehingga jika dikombinasikan dengan media
tradisional akan memberikan sinergi.
3. Dampak Negatif Otomatisasi Kantor
a.
Cenderung karyawan menjadi “machine-minders”
b.
Masalah kesehatan sebagai ekses dari peralatan seperti
layar, printer dan sebaginya.
c.
Kehilangan kontak personal, karena penyampaian
informasi dilakukan oleh mesin.
d.
Implikasi terhadap pemberi pekerjaan.
e.
Memerlukan waktu untuk perubahan dari sistem manual ke
sistem elektronik.
f.
Menimbulkan keresahan pada sementara karyawan pada
tahap penerapan.
g.
Tidak seluruh software
yang tersedia pasti sepenuhnya memenuhi kebutuhan.
4.
Aplikasi
Otomastisasi Kantor
a.
Word
Processing : dokumen yang diketik kemudian dicetak.
b.
E-Mail : untuk mengirim pesan.
c.
Voice Mail : untuk mengirim
pesan suara.
d.
Electronic
Calendaring : untuk membuat jadwal acara.
e.
Audio
Conferencing : berhubungan dengan audio.
f.
Video
Conferencing : signal
video dan audio.
g.
Computer Conferencing : sebuah
jaringan komputer.
h.
Facsimile : fax.
i.
Videotex : berupa
materi tekstual.
j.
Imaging : dokumen.
k.
Desktop
Publishing : pembuatan output cetak.
D. Berfokus pada Konsultasi (Expert System)
Sistem
Pakar (Expert System) merupakan suatu
sistem yang menggunakan pengetahuan manusia dalam komputer untuk memecahkan
masalah yang biasanya dikerjakan oleh seorang pakar, misalnya : dokter, lawyer,
analist keuangan, tax advisor. Sistem pakar dapat mendorong perhatian besar
diantara ahli komputer dan spesialist informasi untuk mengembangkan sistem
membantu manajer dan non manajer memecahkan masalah. Expert System (sistem pakar) pada sebuah sistem
informasi yang memiliki intelegensia buatan menyerupai intelegensia manusia.
Sistem pakar mirip dengan DSS yaitu bertujuan menyediakan dukungan pemecahan
masalah tingkat tinggi untuk pemakai. Perbedaan ES dan DSS adalah kemampuan ES
untuk menjelaskan alur penalarannya dalam mencapai suatu pemecahan tertentu.
Sangat sering terjadi penjelasan cara pemecahan masalah ternyata lebih berharga
dari pemecahannya itu sendiri.
1.
Karakteristik
Expert System (Sistem Pakar)
a. Memiliki
kemampuan belajar atau memahami masalah dari pengalaman.
b. Memberikan tanggapan
yang cepat dan memuaskan terhadap situasi baru.
c. Mampu
menangani masalah yang kompleks (semi terstruktur).
d. Memecahkan
masalah dengan penalaran.
e. Menggunakan
pengetahuan untuk menyelasaikan masalah.
2.
Jenis-jenis
Expert System (Sistem Pakar)
a. Interpretasi yaitu menghasilkan deskripsi situasi
berdasarkan data sensor.
b. Prediksi
yaitu memperkirakan akibat yang mungkin dari situasi yang diberikan.
c. Diagnosis
yaitu menyimpulkan kesalahan sistem berdasarkan gejala.
d. Design
yaitu menyusun objek-objek berdasarkan kendala.
e. Planning
yaitu merencanakan tindakan.
f. Monitoring yaitu
membandingkan hasil pengamatan dengan proses perencanaan.
g. Debugging
yaitu menentukan penyelesaian dari kesalahan sistem.
h. Reparasi
yaitu melaksanakan rencana perbaikan.
i. Instruction
yaitu diagnosis, debugging dan reparasi kelakuan pelajar.
j. Control yaitu
diagnosis, debugging dan reparasi kelakuan sistem.
3.
Komponen
Expert System (Sistem Pakar)
a. User Interface
User interface
digunakan manajer untuk memasukkan instruksi dan informasi dari sistem. Metode
input yang digunakan oleh manajer yaitu menu, command, natural language, Output Expert System explanation
(Explanation of Question and
Explanation of Problem Solution).
b. Knowledge Base
Knowledge base
terdiri dari fakta yang menggambarkan problem domain dan juga teknik penyajian
yang menggunakan fakta sesuai logika. Aturan(rules) merupakan rincian dalam
situasi yang tidak berubah. Kondisi benar dan tidak benar, tindakan yang
diambil bila kondisi benar.
c. Interface Engine
Inference Engine
merupakan bagian dari expert system yang
membentuk reasoning dengan
menggunakan isi dari knowledge base
dalam urutan tertentu. Dua metode yang digunakan dalam expert system untuk mengamati rules
yaitu penalaran ke depan (forward) atau forward
chaining dan penalaran ke belakang (revierse)
atau backward chaining.
d. Development Engine
Development engine
membangun rule set dengan pendekatan
bahasa pemrograman (programming language) dan bagian expert system (expert system).
4.
Kelemahan
Expert System (Sistem Pakar)
Tidak dapat
mengatasi pengetahuan yang tidak konsisten. Dalam bisnis, hanya ada sedikit hal
yang bersifat benar sepanjang waktu dikarenakan adanya variabilitas penampilan
manusia dan tidak dapat untuk melakukan penampilan intuitif, sebagaimana hal
ini dimiliki oleh manusia.
5.
Keuntungan
Expert System (Sistem Pakar)
a. Menyajikan
lebih banyak alternatif.
b. Menerapkan
logika tingkat tinggi.
c. Menyediakan
waktu banyak untuk evaluasi hasil keputusan.
d. Memberi
solusi yang lebih konsisten.
e. Membuat
seorang bekerja seperti seorang ahli pakar.
f. Meningkatkan
efisiensi kerja.
g. Meningkatkan
kualitas pekerjaan.
h. Meningkatkan
produktifitas sehingga dapa meningkatkan performance
perusahaan.
i. Merupakan
arsip yang sangat terpercaya.
j. Memperluas
jangkauan.
k. Memelihara
pengendalian terhadap knowledge
perusahaan.
6.
Aplikasi
Expert System (Sistem Pakar)
a. Adver
yaitu sebuah prototipe expert system digunakan untuk
menggunakan strategi media periklanan yang sesuai dengan kondisi internal dan
eksternal perusahaan dengan parameter biaya iklan per seribu pemirsa.
b. Brickwork
expert(Bert) yaitu sebuah Expert System untuk disain bangunan. Bert digunakan untuk memeriksa sebuah
disain bangunan, kemudian memberikan beberapa rekomendasi untuk perbaikan.
Inputnya bisa dalam bentuk gambar.
c. Delta
yaitu expert system untuk mendiagnosa
kerusakan pada mesin-mesin diesel
electric locomotive.
d. Dendral
yaitu expert untuk analisis struktur
molekul suatu senyawa yang belum diketahui. Senyawa yang belum diketahui
tersebut dianalisis dengan menggunakan “mass
spectrometer” dan “nuclear magnetic
reconancy equipment”. Data hasil analisis tersebut dimasukkan ke dendral yang akan membuat struktur
molekulnya.
e. Mycin
yaitu expert system untuk mendiagnosa
infeksi akibat bakteri dan menyarankan jenis obat dan dosisnya untuk
penyembuhan.
f. Opera
OPERator Advisor yang digunakan untuk
mendiagnosa dan menangani kerusakan pada suatu jaringan komputer. Opera dijalankan
pada malam hari untuk menggantikan Supervisor
System Manager.
g. Prospector
untuk membantu menemukan lokasi yang mengandung bahan tambang. Basis
pengetahuannya berisi kaidah berdasar data empiris dan taksonomi beberapa jenis
mineral dan batu-batuan. Untuk mengetahui apakah suatu daerah mengandung bahan
tambang , lebih dahulu dilakukan survey
keadaan geologi dan pengambilan contoh tanah dan batu-batuan. Berdasarkan data
hasil survey tersebut akan diberikan
rekomendasi apakah daerah tsb layak untuk dieksplorasi dan akan diputuskan
apakah akan dilakukan penggalian atau tidak.
h. Heatings
untuk pengontrolan proses pembakaran batubara secara terus menerus dengan
menggunakan sensor yang dihubungkan ke komputer. Bila terjadi kerusakan yang
menimbulkan bahaya (peralatan & manusia) dapat dengan mudah mengetahui dan
memberikan pemecahannya. Misal, bila bila heatings
mendeteksi kadar CO melewati ambang batas akan terdengar bunyi alarm dan
menyuruh membuka ventilasi
7.
Contoh
Expert System (Sistem Pakar)
a. XSEL, Sistem
pakar yang bertindak sebagai asisten penjual di agen penjualan komputer DEC,
yang membantu pelanggan memilih komputer yang sesuai dengan kebutuhannya.
b. MYCIN, Sistem pakar yang dikembangkan di
Stanford University tahun 19870-an dengan tujuan membantu petugas medis dalam
mendiagnosa penyakit yang disebabkan bakteri.
c. PROSPECTOR,
Sistem yang diciptakan Richard Duda, Peter Hard, dan Rene Reboh tahun 1978 yang
menyediakan kemampuan seorang ahli geologi.
#Lingkup
Data CBIS (Computer Based Information System)
A. Hierarki Data
Data
harus disusun secara teratur agar pengolahannya dapat dilakukan dengan baik dan
efisien. Pengorganisasian data dapat dibagi dalam enam tingkatan, yaitu :
1. Bit
Bit
adalah
suatu sistem angka biner yang terdiri atas dua macam nilai saja, yaitu 0 dan 1.
Sistem angka biner merupakan dasar dasar yang dapat digunakan untuk komunikasi
antara manusia dan mesin (komputer) yang merupakan sekumpulan komponen
elektronik dan hanya dapat membedakan dua keadaan saja (on dan off). Jadi bit
adalah unit terkecil dari pembentuk data.
2. Byte
Byte
adalah
bagian terkecil yang dapat dialamatkan dalam memori. Byte merupakan
sekumpulan bit yang secara konvensional terdiri atas kombinasi delapan
bit. Satu byte digunakan untuk mengkodekan satu buah karakter dalam
memori. Jadi byte adalah kumpulan bit yang membentuk satu karakter
(huruf, angka, atau tanda).
3. Field
Field
atau
kolom adalah unit terkecil yang disebut data. Field merupakan sekumpulan
byte yang mempunyai makna. Contoh: Joni yang merupakan field nama.
Jadi field ibarat kumpulan karakter yang membentuk suatu kata.
4.
Record
Record
atau baris adalah kumpulan item yang secara logic saling berhubungan. Setiap record dapat dikenali oleh sesuatu yang mengenalinya, yaitu field kunci. Jadi record ibarat kumpulan kata yang membentuk satu kalimat yang
berarti.
5.
File
File
atau tabel adalah kumpulan record
yang sejenis dan secara logic
berhubungan. Pembuatan dan pemeliharaan
file adalah faktor yang sangat penting dalam sistem informasi manajemen
yang memakai komputer. Jadi tabel ibarat kumpulan baris/record yang membentuk satu tabel yang berarti.
6.
Database
Database
merupakan
kumpulan file-file yang berhubungan
secara logis dan digunakan secara rutin pada operasi-operasi sistem informasi
manajemen. Semua database umumnya
berisi elemen-elemen data yang disusun ke dalam file-file yang diorganisasikan berdasarkan sebuah skema atau
struktur tertentu, tersimpan dihardware
komputer dan dengan software untuk
melakukan manipulasi data untuk kegunaan tertentu. Jadi, suatu database adalah menunjukkan suatu
kumpulan tabel yang dipakai dalam suatu lingkup perusahaan atau instansi untuk
tujuan tertentu. Contoh suatu database adalah database akademik yang berisi file-file
mahasiswa, dosen, kurikulum, dan jadwal yang diperlukan untuk mendukung operasi
sistim informasi akademik.
B. Pemrosesan
1. Batch
processing
Adalah
suatu model penggolahan data dengan menghimpun data terlebih dahulu dan diatur
pengelompokkan datanya dalam kelompok-kelompok yang disebut batch. Tiap batch ditandai dengan
identitas tertentu, serta informasi mengenai data-data yang terdapat dalam batch
tersebut. Setelah data-data tersebut terkumpul dalam jumlah tertentu, data-data
tersebut akan langsung diproses. Contohnya e-mail.
2. Online
Adalah
data langsung diproses
setelah dimasukkan. Pengguna biasanya hanya membutuhkan waktu yang singkat
untuk menerima jawabannya. Contohnya game,
pengolah kata, dan sistem pemesanan.
3. Real
Time
Real Time adalah pengolahan data yang berjalan secara paralel
dengan proses fisik sehingga hasil dari pengolahan data itu muncul secara
berurutan. Real Time (waktu nyata dalam sistem pemesanan tempat pada
penerbangan udara adalah waktu yang diperlukan untuk mengolah jawabannya saat pelanggan yang memesan tempat masih berada pada
teleponnya.
C. Penyimpanan
1.
Direct Access Storage Device (DASD)
Direct
Access Storage Device atau media penyimpanan akses
langsung adalah media arsip utama yang baik. Arsip utama adalah gambaran
konseptual dari salah satu sumber daya perusahaan atau unsur lingkungan.
Penggunaan DASD yang popular adalah media penyimpanan sementara yang berfungsi
untuk menampung data semi-terproses. Misalnya data dapat di transfer dari satu
program ke program lain melalui piringan (disk).
2.
Sequential Access Storage Device (SASD)
Sequential
Access Storage Device
prosesnya lambat karena untuk mencari data tertentu harus selalu mulai dari
awal. Contohnya magnetic tape. Sudah jarang dipakai, umumnya hanya untuk backup, karena murah dan
kapasitasnya yang besar.
#SIP
Mengulas Cara Kerja Software
Oracle,
Borland-Interface, MS-SQL Server, CA-OpenIngres,
Sybase, Infomix, IBM-DB2 merupakan contoh-contoh database management system yang lebih diorientasikan untuk banyak
pemakai dan karena itu lebih ditunjukkan untuk pemakaian pada sistem jaringan
komputer (LAN ataupun WAN). Tidak sebagaimana kelompok pertama, DBMS pada kelompok
ini sangat tegas memisahkan fungsi pengelolaan basis data dan fungsi
pembangunan aplikasi. Jika pada kelompok pertama, objek-objek yang dihasilkan
oleh DBMS kelompok kedua bersifat sebaliknya. Transparansi hanya berlaku bagi
DBMS yang bersangkutan, sehingga pemanfaatan objek-objek basis datanya hanya
mungkin dilakukan dengan lebih dahulu mengaktifkan DBMS tersebut.
SUMBER :
Abidin, M., Z. (2011). Sistem
informasi manajemen berbasis komputer. Yogyakarta: Andi.
Ibnu. (2010). Sistem informasi
berbasis komputer. Yogyakarta: Andi.
Gaol. Sistem Informasi Manajemen:
Pemahaman dan aplikasi. Jakarta:
Grasindo.
Saepudin, A. (2007). Sistem
informasi berbasis komputer. Yogyakarta: Andi.
Sulianta. (2008). Komputer Forensik.
Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Sumarta, S. (2010). Pengantar
system informasi berbasis komputer. Yogyakarta: Andi.
Vanta, R. (2011). Evolusi
sistem informasi berbasis komputer. Jakarta: Gramedia.
Suryantoro. (2005). Pengantar
Teknologi Informasi untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.