Sabtu, 10 Oktober 2015

#SIP ARSITEKTUR KOMPUTER DAN STRUKTUR KOGNISI MANUSIA


A.  Arsitektur Komputer
1.    Definisi Arsitektur Komputer
Arsitek komputer dapat didefinisikan dan dikategorikan sebagai ilmu dan sekaligus seni mengenai cara interkoneksi komponen-komponen perangkat keras untuk dapat menciptakan sebuah komputer yang memenuhi kebutuhan fungsional, kinerja, dan target biayanya, serta memperkenalkan sejumlah konsep hardware dan software, menampilkan beberapa istilah umum, dan memberikan pandangan umum tentang aspek dasar subjek tersebut.

2.    Komponen-komponen Arsitektur Komputer
Menurut (Jimmy, 2008) arsitektur komputer mempunyai komponen-komponen arsitektur perangkat komputer yang menyusun antara lain:
a.    Unit masukan (Input Unit)
Berfungsi untuk menerima masukan (input) kemudian membacanya dan diteruskan ke Memory / penyimpanan.
b.   Unit kontrol (Control Unit)
Berfungsi untuk melaksanakan tugas pengawasan dan pengendalian seluruh sistem komputer.
c.    Unit logika dan aritmatika (Arithmetic & Logical Unit / ALU)
Berfungsi untuk melaksanakan pekerjaan perhitungan atau aritmatika & logika seperti menambah, mengurangi, mengalikan, membagi dan memangkatkan.
d.   Unit memori/penyimpanan (Memory / Storage Unit)
Berfungsi untuk menampung data/program yang diterima dari unit masukan sebelum diolah oleh CPU dan juga menerima data setelah diolah oleh CPU yang selanjutnya diteruskan ke unit keluaran.
e.    Unit keluaran (Output Unit)
Berfungsi untuk menerima hasil pengolahan data dari CPU melalui memori.
Control unit dan ALU membentuk suatu unit tersendiri yang disebut central processing unit (CPU). Data diterima melalui input device dan dikirim ke memory. Di dalam memory data disimpan dan selanjutnya diproses di ALU. Hasil proses disimpan kembali ke memory sebelum dikeluarkan melalui output device. Kendali dan koordinasi terhadap sistem ini dilakukan oleh control unit. Secara ringkas prinsip kerja komputer adalah input proses output, yang dikenal dengan singkatan IPO.

3.    Kelebihan dan Kekurangan Arsitektur Komputer
Kelebihan:
Memiliki processor yang berjumlah lebih dari satu, bisa digunakan oleh banyak pengguna (multi user), bisa membuka beberapa aplikasi dalam waktu bersamaan.

Kekurangan:
Membutuhkan waktu yang lama arsitektur komputer adalah konsep perencanaan dan struktur pengoperasian dasar dari suatu sistem komputer. Arsitektur komputer ini merupakan rencana cetak-biru dan deskripsi fungsional dari kebutuhan bagian perangkat keras yang didesain (kecepatan proses dan sistem interkoneksinya). Dalam hal ini, implementasi perencanaan dari masing–masing bagian akan lebih difokuskan terutama, mengenai bagaimana CPU akan bekerja, dan mengenai cara pengaksesan data dan alamat dari dan ke memori cache, RAM, ROM, cakram keras, dan lain-lainnya.

B.  Struktur Kognisi Manusia
1.      Definisi Struktur Kognisi Manusia
Menurut Piaget (1896) struktur kognitif merupakan mental framework yang dibangun seseorang dengan mengambil informasi dari lingkungan dan menginterpretasi, mereorganisasi, serta mentransformasikannya. Struktur kognitif seseorang tidak lain adalah organisasi pengetahuan faktual yang diperoleh dari lingkungan. Struktur kognitif yang terbentuk dari informasi lingkungan sebagai suatu stimulus dari lingkungan yang selalu berubah, maka struktur kognitif atau pengetahuan pun akan terus berkembang.

2.      Komponen-komponen Struktur Kognisi Manusia
a.    Komponen Skema / Struktur Kognitif
Adalah proses atau cara mengorganisir dan merespons berbagai pengalaman. Atau suatu pola sistematis dari tindakan, perilaku, pikiran, dan strategi pemecahan masalah yang memberikan suatu kerangka pemikiran dalam menghadapi berbagai tantangan dan jenis situasi.

b.   Komponen Adaptasi / Struktur Fungsional
Piaget menggunakan istilah ini untuk menunjukkan pentingnya pola hubungan individu dengan lingkungannya dalam proses perkembangan kognitif. Piaget yakin bahwa bayi manusia ketika dilahirkan telah dilengkapi dengan kebutuhan-kebutuhan dan juga kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Menurut Piaget, ada tiga proses adaptasi yaitu:
1)   Asimilasi
Integrasi antara elemen-elemen eksternal (dari luar) terhadap struktur yang sudah lengkap pada organism. Asimilasi terjadi ketika individu menggunakan informasi baru ke dalam pengetahuan mendalam yang sudah ada.
2)   Akomodasi
Menciptakan langkah baru atau memperbarui atau menggabung-gabungkan istilah lama untuk menghadapi tantangan baru. Akomodasi kognitif berarti mengubah struktur kognitif yang telah dimiliki sebelumnya untuk disesuaikan dengan objek stimulus eksternal.
3)   Equilibrasi
Equilibrasi adalah penyesuaian berkesinambungan antara asimilasi dan akomodasi.

3.      Kelebihan dan Kekurangan Struktur Kognisi Manusia
Kelebihannya:
Struktur kognisi lebih sistematis sehingga memiliki arah dan tujuan yang jelas, banyak memberikan motivasi agar terjadi proses relajar, mengoptimalisasikan kerja otak secara maksimal.

Kekurangannya :
Membutuhkan waktu yang cukup lama.

C.  Hubungan Arsitektur Komputer dengan Kognitif Manusia
Komputer dan kognisi memiliki persamaan dalam hal memproses informasi. Jika dikaitkan dengan arsitektur komputer yang memiliki pengertian sebagai konsep perencanaan dan struktur pengoperasian dasar dari suatu sistem komputer, maka kognisi manusia lah yang turut berperan penting dalam pembuatannya.
Manusialah yang menciptakan komputer dengan sistem yang menyerupai kognisi manusia dengan maksud mempermudah manusia dalam pekerjaannya. Karena manusia memiliki otak yang melakukan proses memperoleh pengetahuan dan memanipulasi pengetahuan melalui aktivitas mengingat, menganalisis, memahami, menilai, menalar, membayangkan, berbahasa yang disebut sebagai kognisi. Hal ini juga behubungan dengan kognitif manusia dalam mengingat informasi.



DAFTAR PUSTAKA

B.R. Hergenhahn & Matthew H. Olson, Theories of Learning, terj. Tri Wibowo.
Nurmianto, E. (2004). Ergonomi, Konsep Dasar dan Aplikasinya 2ed. Surabaya: Guna Widya.
Dahar, R., W. (1991). Teori-Teori Belajar, Jakarta: Erlangga. 
Solso, R.,  Maclin,O., K. (2007). Psikologi Kognitif edisi ke delapan. Jakarta: Penerbit Erlangga.

#SIP INFORMASI DAN SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI


A.  Informasi
1.    Definisi Informasi
Menurut Laudon (dalam Marimin, Tanjung, & Prabowo, 2006) informasi adalah data yang sudah dibentuk kedalam sebuah formulir bentuk yang bermanfaat dan daat digunakan untuk manusia. Menurut Moeliono (dalam Marimin, Tanjung, & Prabowo, 2006) informasi adalah penerangan, keterangan, pemberitahuan, kabar atau berita (tentang) bahan nyata yang dijadikan dasar kajian analisis atau kesimpulan.
Informasi adalah data mentah yang diolah atau hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan, kemudian informasi juga dikatakan sebagai data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau di masa mendatang.
Informasi dapat berinteraksi dengan sistem informasi adalah data mentah yang diolah atau hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan, sedangkan sistem itu sendiri adalah suatu bentuk komunikasi sistem di mana data yang mewakili dan diproses sebagai bentuk dari memori sosial. Jadi informasi dan sistem saling berinteraksi dengan komunikasi dan proses yang dijalankan oleh keduanya.

2.    Komponen-komponen Informasi
a.    Perangkat Keras (Hardware)
Mencakup peranti-peranti fisik seperti komputer dan printer.
b.   Perangkat Lunak (Software) atau Program
Sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data.
c.    Prosedur
Sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehedaki.
d.   Orang
Semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem infor­masi.
e.    Basis Data (Database)
Sekumpulan tabel, hubungan, dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.
f.     Jaringan Komputer dan Komunikasi Data
Sistem penghubung yang memungkinkan sesumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.

3.    Fungsi Informasi
Informasi berfungsi untuk menambah pengetahuan atau mengurangi ketidakpastian pemakai informasi, karena informasi berguna memberikan gambaran tentang gambaran tentang suatu permasalahan sehingga pengambilan keputusan dapat menentukan keputusan lebih cepat, informasi juga memberikan standar, aturan, maupun indikator bagi pengambil keputusan.

B.  Sistem Informasi Psikologi
1.    Definisi Sistem Informasi Psikologi
Sistem informasi Marimin, Tanjung, & Prabowo (2006) adalah suatu kumpulan dari komponen-komponen dalam perusahaan atau organisasi yang berhubungan dengan proses penciptaan dan pengaliran informasi. Sistem informasi dapat juga didefinisikan sebagai suatu sistem yang menerima sumber data sebagai input dan mengolahnya menjadi informasi sebagai output. Sistem informasi merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa subsistem atau komponen hardware, software, dan brainware, data dan prosedur untuk menjalankan input, proses, output, penyimpanan, dan pengontrolan yang mengubah sumber data menjadi informasi.
Sistem informasi psikologi menurut Kusrini dan Kaniyo (2007) sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri atas rangkaian subsistem informasi terhadap pengolahan data untuk menghasilkan informasi berguna dalam pengambilan keputusan, sedangkan menurut Gaol (2008) sistem informasi psikologi bertujuan mendapatkan pemahaman bagaimana manusia pembuat keputusan merasa dan menggunakan informasi formal.
Maka disimpulkan bahwa sitem informasi psikologi adalah sebuah sistem yang terdiri dari rangkaian subsitem yang menghasilkan informasi dan bertujuan mendapatkan pemahaman bagaimana manusia pembuat keputusan merasa dan menggunakan informasi formal

2.    Komponen-komponen Sistem Informasi Psikologi
Komponen-komponen yang terdapat dalam sistem informasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
a.    Blok Input (Input Block)
Meliputi metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
b.   Blok Model (Model Block)
Terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematika yang berfungsi memanipulasi data untuk output tertentu.
c.    Blok Output (Output Block)
Berupa output dokumen dan informasi yang berkualitas.
d.   Blok Teknologi (Technology Block)
Untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan, dan mengakses data menghasilkan dan mengirimkan output serta membantu pengembalian dari sistem secara keseluruhan.
e.    Blok Basis Data (Database Block)
Merupakan kumpulan data yang berhubungan satu dengan yang lainnya tersimpan di perangkat keras komputer dan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
f.     Blok Kendali (Control Block)
Meliputi masalah pengendalian yang berfungsi mencegah dan menangani kesalahan atau kegagalan sistem.

3.    Fungsi Sistem Informasi Psikologi
a.    Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya perantara sistem informasi.
b.    Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi secara kritis.
c.    Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
d.   Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi.
e.    Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.
f.     Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi baru.
g.    Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeiharaan sistem.

DAFTAR PUSTAKA

Amsyah, Z. (2005). Manajemen sistem informasi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka   Utama.            (Google Book).
Gaol, C., J., L. (2008). Sistem informasi manajemen. Jakarta: Grasindo. (Google    Book). 
Kusrini & Kaniyo, A. (2007). Analisis dan Perancangan Sistem       Informasi. Yogyakarta:           Penerbit Andi. (Google Book). 
Marimin, Tanjung, H,. & Prabowo, H. (2006). Sistem informasi manajemen:           sumber daya manusia. Jakarta: Grasindo.
Hutahehan, J. (2014). Sistem informasi. Yogyakarta: Budi Utama.

#SIP ETIKA MENULIS ONLINE (Netiquette)

Demokratisasi dan perkembangan teknologi di Indonesia bukan hanya melahirkan banyak partai atau kebebasan pers saja , namun selain itu juga mampu memberikan stimulus pada masyarakat biasa (awam) untuk bisa bersuara dan berbagi informasi secara lebih cepat lewat apa yang dinamakan dengan Citizen Journalism. Menurut Wimar Witoelar bahwa esensi Citizen Journalism adalah semua orang bisa bicara. “Saat ini adalah era demokratisasi total karena banyak sumber berita baru yang datang dari citizen journalist”.
Berkembangnya citizen journalism membuat masyarakat mempunyai banyak alternatif berita dan perspektif tentang sebuah hal (fakta) dari berbagai pihak, Sehingga kini kita tidak perlu (tidak dapat) lagi melokalisir suatu pandangan/prespektif hanya dengan satu profesi tertentu. Semua orang biasapun dapat menjadi jurnalis dengan menulis blog atau memuat gambar di flickr yang terkadang justru memuat peristiwa–peristiwa yang tak terlacak oleh para jurnalis konvensional, karena ada banyak sisi disetiap cerita yang bisa diangkat.
Netiquette adalah istilah yang menggambarkan etiket di internet. Netiquette adalah kombinasi dari “jaringan” dan “etiket”. Netiquette mencakup etiket dari semua jenis komunikasi internet seperti email, papan pesan, forum dan pesan instan. Mengikuti aturan komunikasi online bisa sama pentingnya sebagai berikut etiket ketika berbicara dengan orang tatap muka. Sebenarnya netiquette ini adalah hal yang umum dan biasa, sama hal nya dengan aturan-aturan biasa ketika kita memasuki komunitas umum dimana informasi sangat banyak dan terbuka.
Untuk itu perlu diaturnya aspek perlindungan hukum bagi para citizen journalist itu sendiri. Jika jurnalis konvensional punya kode etik jurnalsistik dan undang-undang pers, maka citizen journalism pun harus mendapatkan perhatian semacam ini. Sehingga, masyarakat biasapun bisa lebih tenang dan bebas dalam berbagi informasi dan perspektif satu sama lainnya secara bertanggung jawab. Untuk menjawab hal itu dalam makalah ini akan dibahas bagaimana strategi dalam rangka mewujudkan demokrasi di Indonesia melalui citizen journalism yang bertanggungjawab.

Adapun Etika dalam menulis Online (Netiquette) ini, yaitu:
1.    Amankan dulu diri anda, maksudnya adalah amankan semua properti anda, dapat   dimulai dari mengamankan komputer anda, dengan memasang anti virus atau personal firewall.
2.    Jangan terlalu mudah percaya dengan internet, sehingga anda dengan mudah mengunggah data pribadi anda dan anda harus betul-betul yakin bahwa alamat URL yang anda tuju telah dijamin keamanannya.
3.    Hargai pengguna lain di internet, caranya sederhana yaitu : 
a.    Jangan biasakan menggunakan informasi secara sembarangan, misalnya plagiat, informasi bohong, mencemarkan nama baik, dan lain-lainnya.
b.    Jangan berusaha untuk mengambil keuntungan secara ilegal dari internet, misalkan melakukan kejahatan pencurian kartu kredit.
c.    Jangan berusaha mengganggu privasi orang lain dengan mencoba mencuri informasi yang sebenarnya terbatas.
d.   Jangan menggunakan huruf kapital terlalu banyak, karena menyerupai kegiatan teriak-teriak pada komunitas sesungguhnya.
e.    Jangan melakukan flamming yang merupakan tindakan provokasi, mengejek, ataupun penghinaan yang menyinggung user lainnya atau flaming berarti memanas-manasi keadaan suatu tempat sehingga terjadi perdebatan, trolling yang diartikan sebagai kegiatan memposting tulisan atau pesan menghasut dan seringkali tidak relevan dengan topik yang dibicarakan di komunitas online seperti forum, chatting, blog, atau juga social network. Tujuan dari trolling ini adalah memprovokasi dan memancing emosi para pengguna internet lainnya. Dalam dunia internet, pelaku trolling ini disebut troller dan jangan melakukan  junking (memasang post yang tidak berguna). Junk adalah kata-kata yang tidak berguna untuk dipost. Apalagi niatnya hanya untuk menambahkan jumlah post.
            Selain memiliki aturan, netiquette memiliki fungsi dan manfaat. Diantaranya adalah netiquette  sebagai seperangkat pedoman umum yang dapat membuat komunikasi internet yang berguna dan sipil. Misalnya, mengirimkan puluhan surat berantai email kepada teman mungkin tampak seperti pengalihan menyenangkan tetapi dapat menjadi jengkel kepada orang yang menerima mereka. Mengirim volume besar email impersonal atau pesan lain kepada orang lain dikenal sebagai “spam” dan sering tidak disukai. Ada aturan umum tertentu, seperti mengirim “spam,” yang umumnya dianggap etiket buruk di internet, namun komunitas online tertentu mungkin memiliki budaya mereka sendiri dan standar netiket.
            Dan manfaat yang di dapat dari netiquette adalah dapat mencegah orang dari mengirimkan komunikasi perlu yang dapat membuang-buang waktu orang lain. Hal ini juga dapat mencegah orang dari posting konten yang tidak patut atau jelek di Internet. Misalnya, teks ditulis dalam huruf kapital bisa sulit untuk membaca dan mengetik dalam huruf kapital sering dianggap “berteriak” dalam komunikasi online dan disukai di komunitas internet banyak.





DAFTAR PUSTAKA

Adiputro, D. (2009). Citizen Journalism Wujud Dari Demokrasi Total Jakarta. Perspektif.
Aurelia dkk. 2008. di Blogdetik.
Didit Adiputro. 2009. Citizen Journalism Wujud Dari Demokrasi Total. Jakarta. Perspektif Online.
Kurniawan, M. (2007). Jurnalisme Warga di Indonesia dan Tantangannya. Jakarta.
Kusnadi., & Priono, M. (2014). Suatu Wujud dari Demokratisasi di Indonesia. Jakarta.
Muhajir, A. (2009). Berbagi Komitmen Untuk Citizen Journalism. Jakarta.
Swa, A. (2010). Pertarungan Citizen Journalism. Kompasiana
Yusuf, M., A. (2010). Citizen Journalist dan Perubahan. Jakarta.